Thursday 17 May 2018

Supply Chain Management (SCM)

Supply Chain Management (SCM) atau yang dikenal dengan manajemen rantai pasok merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mengoordinasi kerja dan pengaturan sistem pengedaran produk oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasok sehingga dapat meningkatkan nilai produk dan meningkatkan profit rantai pasok (biaya yang dikeluarkan minim).

Terdapat 2 keunggulan utama dari penerapan manajemen rantai pasok yang efektif, yaitu:
1. Keunggulan biaya
    Biaya produksi per unit produk dapat diturunkan jika manajemen rantai pasok dilakukan secara efektif karena adanya peningkatan efisiensi dan produktivitas. Keunggulan biaya yang dimaksud yaitu uang produksi yang dihemat tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan kompetitif dalam bersaing dengan kompetitor.
2. Keunggulan nilai produk
    Meningkatnya manfaat yang dapat ditawarkan dari sebuah produk akan membuat produk kita menjadi preferensi dibandingkan produk sejenis lainnya, yang berarti peningkatan preferensi konsumen maka akan menaikkan tingkat pembelian.

Dalam manajemen rantai pasok, terdapat 4 prinsip utama yang perlu diperhatikan, meliputi:
1. Responsiveness
    Kecepatan pemberian respon terhadap kebutuhan konsumen merupakan kemampuan krusial yang perlu dimiliki perusahaan. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang memanjakan konsumen dengan kepraktisan dalam bertransaksi (memperoleh produk dengan cepat dan mudah), perusahaan harus dapat memiliki fleksibilitas dan kemampuan merespon yang baik dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Kemampuan merespon secara cepat tersebut juga dibutuhkan perusahaan untuk menangani permintaan pasar yang tidak menentu (mudah berubah sesuai tren). Tidak hanya perusahaan yang harus memiliki kemampuan merespon ini, tetapi seluruh pihak yang terkait dalam rantai pasok juga harus bertindak responsif dan menanggapi permintaan pasar/konsumen.

2. Reliability
  Reliabilitas termasuk poin penting yang perlu dimiliki perusahaan. Perusahaan harus dapat menyediakan produk yang reliabel, dimana berarti produk tersebut dapat memenuhi "janji" yang ditawarkan supplier dan menjaga kualitas material dan komponen dalam produk yang dijual. Reliabilitas dapat ditingkatkan dengan pengaturan kembali proses-proses yang mempengaruhi performa logistik.

3. Resilience
    Ketahanan menjadi salah satu kunci keberhasilan dan keberlanjutan suatu perusahaan dan/atau rantai pasok. Perubahan dan gangguan yang mungkin terjadi dalam pasar sangatlah beragam, dan sulit diprediksi karena selalu berubah-ubah. Perusahaan harus dapat menghadapi gangguan-gangguan yang dihadapi tersebut. Keberlangsungan perusahaan dapat dipertahankan jika perusahaan tersebut dapat menangani gangguan dalam rantai pasok. Dalam mempertahankan perusahaan dari gangguan tersebut, diperlukan adanya identifikasi bagian rantai pasok mana yang paling rentan gangguan, serta pengaturan pasokan produk dan penyimpanan yang baik agar dapat menghadapi lonjakan permintaan.

4. Relationships
    Hubungan baik atau kerjasama merupakan nilai penting yang tidak boleh diremehkan perusahaan. Seiring dengan persaingan industri yang semakin ketat, banyak industri yang saling bekerjasama untuk meningkatkan kualitas produk, mengembangkan inovasi produk, pengaturan proses produksi dan distribusi terintegrasi, dan juga untuk meminimalkan biaya. Manajemen rantai pasok mengatur kerja antar berbagai pihak atau jaringan yang terlibat dalam serangkaian rantai pasok yang tentunya membutuhkan hubungan yang baik agar dapat bekerja secara maksimal (mencari solusi yang bersifat mutualisme bagi seluruh pihak rantai pasok).

Manajemen rantai pasok sangat penting diterapkan dalam perusahaan agar proses produksi dan penjualan produk dapat tetap dijaga dan dipertahankan untuk memenuhi permintaan pasar sehingga dapat menghindari berbagai macam kerugian.

No comments:

Post a Comment