Saturday 21 November 2015

Laporan Keuangan

     Aset (Asset) adalah segala sesuatu yang berada di bawah kekuasaan kita yang dapat dijadikan sebagai sumber daya. Aset dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Aset tetap
Yaitu segala jenis aset yang tidak dengan mudah dapat dijadikan uang tunai
Misalnya : gedung, tanah, mobil
b. Aset bergerak
Yaitu segala jenis aset yang dapat dengan mudah dijadikan uang tunai
Misalnya : uang tunai, tabungan, cek, emas, saham
Selain 2 macam aset tersebut, terdapat aset intangible yaitu aset yang tidak tercantum atau tercatat dalam laporan keuangan tapi merupakan salah satu aset yang menentukan dan penting. Misalnya waralaba, sertifikat, kemampuan (ekspertis), koneksi (network), paten, pemegang monopoli, dan lainnya.
    Hutang (Liabilities) yaitu kewajiban atau segala sesuatu yang harus dibayar dan dilunasi
Aset - Hutang = Harta
Perhitungan mengenai harta yang didapat dari aset dikurangi hutang disebut laporan neraca.
Contoh :
     Seseorang memiliki mobil seharga 600jt, rumah seharga 4000jt. Lalu ia menggadaikan rumahnya sebesar 3000jt. Aset yang semula dimiliki yaitu 4600jt (600jt+4000jt). Kemudian ia memiliki hutang dari penggadaian rumahnya sebesar 3000jt, sehingga harta yang ia miliki yaitu 1600jt (4600jt-3000jt).

     Penghasilan (Revenue) yaitu jumlah barang yang dijual dikalikan dengan harga jual barang tersebut. Penghasilan juga dapat berasal dari waralaba, kursus keterampilan, dan lainnya.
     Biaya (Cost) yaitu uang yang dikeluarkan ntuk memproduksi sesuatu. Biaya terbagi menjadi 2 macam yaitu :
a. Biaya tetap (Fix cost)
Yaitu biaya yang tidak terpengaruh oleh volume produksi
Misalnya biaya untuk sewa gedung, listrik, air, membayar gaji pekerja.
b. Biaya tidak tetap/lancar (Variable cost)
Yaitu biaya yang tergantung atau dipengaruhi oleh volume produksi.
Misalnya biaya untuk bahan produksi
Penghasilan - Biaya = Laba/Rugi
Laba jika penghasilan > biaya
Rugi jika penghasilan < biaya
Perhitungan mengenai penghasilan dikurangi dengan biaya disebut sebagai laporan laba-rugi (profit-loss).
Contoh :
     Sebuah pabrik  memproduksi 100 mesin tiap tahunnya seharga 10jt per unit. Untuk memproduksi mesin tersebut, biaya sewa gedung, listrik, dan membayar gaji pekerja sebesar 85jt. Sedangkan bahan-bahan untuk memproduksi mesin sebesar 100jt. Dalam memproduksi mesin tersebut, diperlukan suatu mesin yang dibeli dengan harga 200jt dengan jangka waktu mesin yaitu 10 tahun.
Berdasarkan data di atas, maka :
Penghasilan       : 10 unit x 100jt = 1000jt
Biaya tetap        : 85jt
Biaya tak tetap  : 100jt
Penyusutan        : 200jt /10 tahun = 20jt
Laba yang didapat perusahaan yaitu : 1000jt-85jt-100jt-20jt = 795jt

Kita tak bisa melihat suatu perusahaan sehat/untung atau tidak hanya dari laba yang didapat saja. Tetapi harus dilihat apakah laba yang didapat dapat mengembalikan modal awal yang ditanamkan dalam waktu yang sesuai.

     Cash flow yaitu catatan mengenai pergerakan uang tunai pada perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan bangkrut jika tidak mempunyai uang kas walaupun laba, harta yang dimiliki besar.
Saldo akhir = Saldo awal - Uang masuk - Uang keluar
Biasanya saldo akhir dihitung per satu tahun sehingga saldo akhir biasa dihitung per 31 Desember. Saldo awal yang biasa dihitug per 1 Januari merupakan saldo yang didapat dari saldo akhir tahun sebelumnya. Uang masuk dan uang keluar juga dihitung dalam kurun waktu satu tahun.
Contoh : 
     Dapat dilihat dari kasus sebelumnya yaitu pada pabrik yang memproduksi mesin, dimana saldo awal perusahaan tersebut yaitu 1600jt. Sedangkan uang masuk berasal dari penghasilan sebesar 1000jt. Uang keluar berasal dari biaya-biaya sebesar 185jt. Untuk menghitung laba maka dilakukan pengurangan biaya-biaya termasuk penyusutan terhadap penghasilan. Hal yang perlu diperhatikan yaitu penyusutan. Penyusutan merupakan nilai kurang pada laba tapi merupakan nilai tambah pada uang kas karena penyusutan diambil dari penghasilan (uang penjualan) dan dimasukkan ke uang kas. Biaya untuk penyusutan memperkirakan jangka waktu dari barang tersebut sehingga ketika barang tersebut rusak pada waktu yang diperkirakan, maka uang penyusutan yang tadinya masuk ke kas dapat digunakan kembali untuk membeli barang yang baru.

Sunday 15 November 2015

Bisnis Pangan

Pangan dapat dibagi menjadi 2 yaitu onside dan offside.
- onside : yaitu di dalam perkebunan yang sengaja ditanam oleh manusia maupun tidak.
Misalnya : pengembangan kelapa sawit, dan ternak kambing
- offside : yaitu di luar perkebunan seperti yang tumbuh di hutan secara liar
Misalnya : kolang-kaling, gadung, kecombrang yang tumbuh di hutan

Terdapat 3 generasi dalam pangan bisnis :
1. Generasi I
Pembibitan dimana merupakan industri yang padat teknologi. Dengan teknologi-teknologi baru, dikembangkan bibit yang tahan hama (tanaman transgenik), menghasilkan varietas-varietas yang unggul.
2. Generasi II
Pembudidayaan, misalnya budidaya yang berbau artistik seperti bonsai. Tahap ini dapat menjadi salah satu peluang bisnis yaitu bisnis budidaya seperti menyewakan alat pemetik buah, dan alat lainnya.
3. Generasi III
Industri dimana pangan diolah dari tahap pemanenan diolah hingga menjadi produk pangan yang diinginkan, lalu dijual ke masyarakat luas.

Ketiga generasi di atas, dapat dijadikan peluang bisnis.

Friday 6 November 2015

Bahan Tambahan Pangan

Bahan tambahan pangan atau yang biasa disebut dengan BTP yaitu bahan yang digunakan sebagai tambahan dalam makanan yang dapat mengubah beberapa aspek makanan. Bahan yang termasuk BTP yaitu bahan yang bukan termasuk menambahkan rasa asin, manis, asam dan lain-lain. Bahan tambahan pangan ini dapat bersifat alami, buatan/sintetis dan juga setengah alami. Berikut beberapa contoh bahan tambahan pangan yang mempengaruhi aspek tertentu :

1. Mengubah aroma (flavour)
- alami                   : vanili, karamel, kencur, lengkuas, sereh, pandan, kulit jeruk, minyak kayu putih, daun kemangi, kayu manis, ketumbar
- sintetis                : esens
- setengah alami   : terasi (kelapa udang yang kemudian difermentasikan)


2. Mengubah rasa
- alami                   : kluwak (biasanya pada rawon)
- sintetis                : asam sitrat, asam asetat
- setengah alami   : terasi (kelapa udang yang kemudian difermentasikan)

3. Mengubah warna
- alami                   : kluwak (warna kehitaman), daun suji (hijau), kunyit (kuning)
- setengah alami   : angkak merah (beras yang difermentasikan oleh mikroba tertentu hingga berwarna merah)

4. Lain-lain
- mempengaruhi aroma dan juga rasa : jahe, cengkeh, pala (sekaligus menjadi pengawet)

Ada beberapa macam BTP yang dilarang oleh pemerintah karena tidak sesuai dengan kebutuhan pangan dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna tekstil digunakan sebagai pewarna zat pangan. Terdapat beberapa produsen yang melanggar hal tersebut demi mencari keuntungan besar-besaran.