Thursday 30 August 2018

Budaya Makanan Indonesia

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau yang membentang di sepanjang garis khatulistiwa. Beragamnya pulau-pulau tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara multikultural yang kaya akan berbagai macam budaya. 

Budaya yang terbentuk dan berkembang dalam suatu wilayah atau komunitas dipengaruhi oleh hasil akumulasi dari proses interaksi dan adaptasi terhadap keadaan lingkungan (alam, sosial, ataupun spiritual). Kondisi tersebut yang melatarbelakangi terbentuknya keanekaragaman budaya. Karakteristik budaya yang khas dan spesifik pada setiap wilayah dapat menjadi faktor yang membedakan jati diri wilayah tersebut dibandingkan wilayah lainnya. Sebagai contoh, masyarakat Jepara yang bertempat di kawasan pantai memiliki budaya khas yang mencirikan budaya bahari. Terbentuknya kesatuan budaya tersebut sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh warga pendukung kebudayaan yang bersangkutan.

Karakteristik budaya merupakan aset negara yang sangat potensial. Corak dan ragam budaya-budaya tersebut dapat menjadi sarana dalam membangun jati diri atau identitas dan pengembangan karakter. Selain itu, budaya dapat dijadikan media pengembangan relasi dan pemahaman antar komunitas untuk membangun solidaritas sosial sesama masyarakat. Sebagian budaya yang merupakan bukti  dari jerih perjuangan dan kejayaan masa lampau termasuk aset untuk motivasi dan inspirasi bagi masyarakat generasi penerus yang akan datang.

Salah satu hasil dari budaya yang berhubungan erat dengan masyarakat yaitu kuliner. Kuliner merupakan bagian hidup yang berkaitan dengan kosnsumsi makanan sehari-hari. Makanan termasuk kebutuhan utama manusia untuk bertahan hidup. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok, makanan mengandung nilai-nilai sejarah dan bahkan nilai filosofis. Suatu makanan lokal atau makanan tradisional juga dapat menjadi pembeda identitas suatu komunitas masyarakat atau wilayah, atau dengan kata lain dapat dikatakan makanan dapat dijadikan ciri khas suatu wilayah. Sebagai contoh, rendang yang identik dengan wilayah Minangkabau, kaledo yang identik dengan masyarakat Donggala (wilayah Palu), dan sebagainya. Nilai budaya yang terkandung dalam suatu makanan sangat luas, mencakup asal mula terbentuknya makanan tersebut, arti atau makna dari makanan di kalangan masyarakat/wilayah bersangkutan, perkembangan pewarisan resep makanan secara turun temurun, dan lainnya. Budaya makanan yang berharga tersebut harus dijaga, dilestarikan, dan didokumentasikan dengan baik sebagai warisan bagi generasi penerus.