Friday 13 April 2018

Pengaturan Tepat untuk Mencapai PIRT

Dewasa ini, dunia pangan dan kuliner berkembang pesat. Berbagai inovasi produk pangan menghasilkan beragam produk makanan yang beredar di pasaran. Untuk memasarkan produk pangan di pasaran, diperlukan adanya perizinan dari pemerintah yang disebut PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Pada blog ini, akan dibahas mengenai prinsip manajemen dan perencanaan strategis yang tepat untuk mencapai PIRT.

Manajemen
Dalam membangun sebuah usaha makanan, manajemen menjadi kunci penting yang menentukan keberhasilan usaha. Manajemen dapat didefinisikan secara sederhana sebagai tindakan memanipulasi dimana memanfaatkan sekelompok orang dan sumber daya lainnya secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.

Setiap usaha (perusahaan) atau organisasi yang bergerak dalam bidang apapun, tentunya memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran. Banyak orang masih sulit membedakan keempat istilah tersebut. Jadi apa perbedaan antara istilah tersebut?
a. Visi merupakan suatu gambaran atau angan-angan yang masih bersifat abstrak dan sulit diukur. Misalnya visi sebuah organisasi yaitu menjadi sarana penampungan kreativitas, inspirasi dan aspirasi. Visi tersebut bersifat abstrak dan tidak dapat diukur. Bagaimana mengukur kreativitas, inspirasi, dan aspirasi yang tertampung secara kuantitatif?
b. Misi merupakan penurunan dari visi yang bersifat lebih konkrit, tetapi masih sulit untuk diukur.
c. Tujuan merupakan penurunan dari misi suatu perusahaan/organisasi. Terlepas dari apapun jenis perusahaan, setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh profit. Gerakan atau himpunan nonprofit sekalipun tetap membutuhkan profit untuk menghidupi himpunan tersebut.
d. Sasaran merupakan penurunan dari tujuan yang diatur sedemikian rupa agar dapat terukur. Sasaran harus diidentifikasi secara spesifik. Misalnya: sasaran seseorang mahasiswa yaitu memperoleh gelar sarjana dalam waktu 3,5 tahun dengan IPK di atas 3,5. Jika hanya dikatakan "memperoleh gelar sarjana", tidak dapat dikatakan sebagai sasaran.

Rencana Strategis
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, dibutuhkan adanya arahan (directions) dengan menggunakan strategi tertentu. Rencana strategis merupakan rencana untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, ciri dari suatu rencana strategis yaitu memiliki ongkos yang mahal (membuang banyak biaya, sumber daya, dan lainnya) ketika rencana tersebut diubah atau berubah. Rencana harus dinyatakan dan diumumkan  agar seluruh orang tahu sehingga sasaran dapat tercapai.

Terdapat beberapa komponen utama yang diperlukan dalam membangun usaha, diantaranya yaitu sumber daya manusia (SDM), budget, teknologi, aset, waktu, koneksi (networking), dan sebagainya. Setiap komponen tersebut harus diatur satu per satu secara sistematis, efektif, dan efisien agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Komponen yang perlu lebih diperhatikan yaitu waktu. Komponen lain selain waktu masih dapat dimanipulasi (dapat dibeli dengan uang, diusahakan, atau dipinjam), tetapi waktu tidak bisa dibeli/ditambah/dipinjam. Waktu harus diatur dengan cermat, yaitu dengan mengatur prioritas. Kita harus menentukan hal-hal mana yang menjadi prioritas utama, mana yang bukan, dan seterusnya. Seluruh komponen-komponen yang dipadukan dengan harmonis akan menjadi rencana yang strategis.

Manuver/Taktik
Terkadang, dengan berbekal rencana strategis sekalipun, seringkali ditemukan adanya hambatan. Dalam menghadapi hambatan tersebut, kita diharuskan mengambil tindakan-tindakan tertentu yang banyak disebut sebagai penyimpangan. Penyimpangan tersebut harus diatur dan dikendalikan agar penyimpangan yang terjadi tidak terlalu jauh dan dapat kembali ke tujuan yang semula ditentukan. Untuk mengupayakan agar dapat kembali ke tujuan semula, diperlukan adanya manuver/taktik.  Manuver/taktik merupakan gerakan improvisasi sesaat untuk menghadapi 2 macam kondisi:
1. Ketika menghadapi hambatan
2. Melawan pesaing (mengecoh pesaing sehingga tujuan yang ingin kita capai tidak terlihat jelas)

Melalui manajemen yang tepat, perencanaan yang strategis, serta adanya manuver/taktik yang telah dipersiapkan secara matang, PIRT akan menjadi lebih mudah untuk dicapai.

No comments:

Post a Comment