Ada 2 cara pengawetan pada suhu
tinggi :
1. Sterilisasi
Pada sterilisasi, semua mikroorganisme dibunuh, baik
yang jahat maupun yang baik.
2. Pasteurisasi
Pada pasteurisasi, hanya mikroorganisme patogen yang
dibunuh, menyisakan mikroorganisme yang baik saja.
Grafik jumlah bakteri terhadap waktu :
1.
Inisial
Masa awal ketika
bakteri baru ditumbuhkan
2.
Lambat
Pada masa ini, bakteri
mulai membelah dan bertambah, tapi laju pertumbuhan masih lambat.
3.
Logaritmik
Pada masa logaritmik,
terdapat fase metabolisme primer dimana bakteri memanfaatkan protein dan energi
pangan untuk memperbanyak diri. Oleh karena itu, pada fase ini pertumbuhan
bakteri meningkat dengan sangat cepat.
4.
Stasioner
Pada masa stasioner,
terdapat fase metabolisme sekunder dimana bakteri akan memproduksi zat sendiri
guna memperbanyak diri. Pada masa stasioner, jumlah bakteri akan stabil karena
jumlah bakteri yang tumbuh dan yang mati akan sama.
5.
Mati
Jumlah bakteri menurun
karena bakteri akan mati dan tidak ada yang bertumbuh lagi.
Cara pembuatan wine (anggur) :
1. Pertama-tama,
anggur diblender terlebih dahulu, lalu sisihkan sari-sari anggur.
2. Buatlah starter dimana mikroba yang akan
digunakan (Saccharomyces Cerevisiae)
dicampurkan dengan bahan yang ingin difermentasi (sari-sari anggur) dengan
tujuan menyesuaikan kehidupan mikroba tersebut.
3. Pada proses
fermentasi, kandungan gula akan diubah menjadi alkohol. Kadar alkohol maksimal
yang dibentuk yaitu 8-12%.
Cara membuat alkohol
dengan kadar lebih dari 12% yaitu dengan memisahkan sebagian dari wine yang
telah jadi, lalu destilasi sebagian wine hingga didapat alkohol murni, kemudian
campurkan dengan sebagian wine lainnya sehingga kadar alkohol dapat dinaikkan.
Proses destilasi wine
yaitu dengan menggunakan alat destilasi khusus dimana pertama-tama alat akan memanaskan
wine yang telah jadi hingga 70° C (titik didih alkohol) lalu didinginkan dengan
pendingin sehingga didapat embun-embun yang menjadi alkohol murni.
4. Setelah kadar
alkohol sekitar 8-12%, wine kemudian diperam (aging) agar terbentuk warna dan rasa, serta terbentuk endapan dari
sisa sel-sel Saccaromyces Cerevisiae
dan sari-sari buah anggur. Endapan ini kemudian di sentrifusi agar endapan
dapat hilang dan membentuk wine murni yang jernih.
Contoh lain pengawetan dalam suhu tinggi yaitu dalam pembuatan susu UHT-ST (Ultra High Temperature-Short Time) dengan tujuan agar produk dapat tahan lama.
Sedangkan pada pengawetan suhu rendah, mikroba akan menjadi in-active ketika berada pada suhu rendah hingga kembali ke suhu ruang. Fermentasi biasa menggunakan mikroba, namun bisa juga dengan enzim. Enzim tidak berfungsi pada suhu yang tinggi.
Dalam menyimpan buah-buahan seperti apel atau pir agar tidak menjadi kecokelatan (browning) dapat dengan cara :
1.
Dengan blanching yaitu mencelupkan buah pada
air panas selama 1-2 detik dengan tujuan menonaktifkan enzim sehingga enzim
tidak bisa mengkatalisis oksidasi yang menyebabkan browning.
2.
Dengan garam.
3.
Dengan menyimpan
pada suhu rendah.
No comments:
Post a Comment