Friday 18 September 2015

Analisis Kimia

Mengapa analisis produk diperlukan?
1. Diwajibkan oleh pemerintah
2. Dicantumkan dalam label produk
3.Quality Control (untuk memastikan mutu produk sesuai dengan yang kita inginkan)
4. Research and Development (mengembangkan produk)

Pengujian analisis bahan pangan dapat dilakukan secara :
1. Fisik
    Dapat dilihat dari teksturnya keras atau lunak, cair atau padat, mudah patah (getas) atau tidak, dan sebagainya.

2. Sensoris
    Melalui penciuman. Contohnya dalam pabrik tembakau, ada beberapa orang yang bekerja menjaga mutu tembakau dengan mencium wangi tembakau. Setelah mencium, ia dapat menilai apakah tembakau tersebut telah memenuhi standar produk.

3. Kimiawi
    Contohnya : dalam tembakau, terdapat kandungan nikotin, kandungan tar sebesar berapa persen. Dalam makanan dapat ditentukan kandungan karbohidrat, lemak, potein, vitamin dan mineral. Berikut merupakan cara dalam pengujian analisis bahan pangan :

    a. Air
        Dapat dicari dengan memanaskan produk pada suhu yang konstan (tidak lebih dari 100 derajat celcius), lalu kadar air ditimbang hingga berat produk konstan. Ada juga alat pengukur kadar air secara otomatis, namun sebelum menggunakannya perlu dilakukan kalibrasi.

   b. Mineral
       Produk yang ingin diuji dibakar hingga yang tersisa hanya abunya yang hanya menyisakan mineral, kemudian timbang abu tersebut. Kadar abu dapat dikonversikan ke kadar mineral.

   c. Protein
      Gugus NH merupakan ciri khas dari protein.
Mengukur kadar protein dapat dilakukan dengan mengukur kadar NH dalam produk tersebut. Dapat dengan keidal (sudah agak lama) dan dengan louray (cara terbaru).

   d. Lemak
      Gugus C=O-OH merupakan ciri khas lemak.
Cara kuno dalam mengukur kadar lemak yaitu dengan mereaksikan produk dengan basa yang disebut reaksi saponifikasi. Mengukur kadar lemak juga dapat dengan cara diekstraksi. Contohnya santan yang berasal dari kelapa, dipanaskan hingga air menguap dan yang tersisa hanya lemak, lalu baru ditimbang.
Biasanya dalam pengukuran kadar lemak yang sangat rendah, digunakan pelarut eter. Contohnya untuk mendapatkan minyak jagung, digunakan pelarut hexana.


   e. Karbohidrat

       Mengukur kadar karbohidrat didapatkan dengan mengurangi kadar pangan (100 %) dengan kandungan-kandungan lain yang telah diuji seperti lemak, protein, mineral, air dan lainnya.

Analisis bahan kimia yang baik :
1. Akurat
2, Hemat biaya
3. Hemat waktu
4. Sederhana
5. Non-destruktif (tidak habis)
6. Halal

Dalam pengujian bahan pangan, sampel yang diambil harus mewakili semua produk yang ingin diuji.
Misalnya jika dalam menganalisis 1 ton biskuit, sampel yang diambil hanya 10 g tidaklah masuk akal karena tidak mewakili sampel yang ingin diujikan.
Pemeriksaan PH bahan pangan biasanya menggunakan kertas lakmus biru (basa) dan merah (asam).

No comments:

Post a Comment