Friday 30 October 2015

Pengolahan Pangan

     Pengolahan pangan selalu secara majemuk, terdiri dari kombinasi berbagai teknik pengolahan. Pengolahan pangan ditujukan untuk memperpanjang masa simpan (agar lebih awet), dan memberikan suatu nilai tambah pada produk (ke arah konsumen).

     Pengolahan singkong (tapioka)
Pertama-tama singkong dimasukkan ke suatu alat seperti jeruji-jeruji dengan jarak tertentu sehingga tanah dan kulit ari singkong dapat terlepas. Tahap ini merupakan tahap pencucian sekaligus tahap pengupasan. Singkong kemudian memasuki tahap pemarutan sehingga dihasilkan bubur singkong yang akan dipompa ke atas untuk tahap selanjutnya. Bubur singkong akan di sentrifusi pada alat ekstraktor yang akan menghasilkan larutan(air+singkong) dan ampas. Larutan tersebut akan disentrifusi kembali pada alat separator sehingga dihasilkan larutan protein dan tapioka cair. Tapioka cair ini lalu di sentrifusi kembali sehingga air dapat terpisah dan dihasilkan tapioka kental yang akan diproses di oven sehingga menghasilkan tepung tapioka. Air yang dihasilkan dari sentrifusi tapioka cair, dan larutan protein yang dihasilkan dari sentrifusi larutan(air+singkong) akan digunakan kembali pada tahap sentrifusi alat ekstraktor. Sedangkan ampas dan tanah serta kulit ari singkong akan diolah menjadi pakan ternak.

     Pengolahan kopi
Pada bidang pengolahan kopi, dikenal suatu istilah "stadium lilin" dimana ketika menjelang musim hujan, bunga-bunga kopi yang masih kuncup akan mekar bersamaan ketika hujan pertama jatuh. Buah kopi yang telah dipetik akan bervariasi, ada yang sudah matang berwarna merah, ada yang setengah matang, dan juga ada yang belum matang berwarna hijau. Buah kopi tersebut diolah dengan cara kering dan basah.

Cara kering untuk mengolah buah kopi yang belum matang. Biji kopi akan dicuci, lalu dikupas dengan mesin "pulper". Pada beberapa desa masih terdapat yang menggunakan cara tradisional yaitu dengan sengaja meletakkan biji kopi di tengah jalan untuk dilindas kendaraan sehingga dapat terkupas. Cara basah untuk mengolah buah kopi yang sudah matang. Pada cara basah, akan terjadi fermentasi pada biji kopi sehingga kulit-kulit akan terlepas. Ketika fermentasi, harus berhati-hati agar tidak terjadi fermentasi yang berlebihan karena dapat mempengaruhi aroma dan rasa biji kopi.

Cara kering maupun basah tersebut termasuk dalam tahap pengupasan biji kopi. Tahap selanjutnya yaitu penggorengan. Penggorengan biji kopi dipengaruhi oleh faktor suhu dan waktu yang akan berpengaruh pada aroma kopi. Biji kopii yang telah digoreng kemudian akan dihancurkan sehingga dihasilkan kopi bubuk. Kopi bubuk ini kemudian akan diolah lebih lanjut seperti diekstrak dan diayak hingga menjadi kopi yang siap diminum.

1 comment: